Kota Makassar adalah kota terbesar di kawasan Indonesia
Timur sekaligus ibu kota provinsi Sulawesi Selatan. Di tahun 1971 – 1999 di
kenal dengan nama kota Ujung Pandang. Kota ini tergolong salah satu kota
terbesar di Indonesia dari aspek pembangunannya dan secara demografis dengan
berbagai suku bangsa yang menetap di kota ini. Suku yang signifikan jumlahnya
di kota Makassar adalah suku Makassar, Bugis, Toraja, Mandar, Buton, Jawa, dan
Tionghoa.
Nah di saat jalan – jalan di kota Makassar rasanya tidak
lengkap loh kalo tidak mencicipi kuliner khas Kota Makassar yaitu Mi Titi. Mi
Titi sudah jadi hidangan kuliner khas Makassar sejak tahun 1950. Konon ceritanya
nich mi titi berasal dari nama sapaan yang akrab bagi orang tionghoa yaitu “TITI”
yang berasal dari mendiang keluarga Angko Tjao, ayah dari Freddy Koheng yang
pemilik usaha Mi Titi. Titi pun bukan sebutan orang atau nama diri. Dalam
bahasa Tionghoa, Titi berarti adik laki-laki.
Bagi warga Tionghoa Makassar di era 1950 an, khusunya di
kawasan Pecinan, Angko Tjao, adalah pedagang mie khas. Saat itu, warga
sekitarnya menyebutnya, mi dadar atau mi yang digoreng dengan sedikit minyak,
lalu ditekan-tekan wajan hingga gepeng menyerupai telur dadar.
Mi Titi di buat dari bahan baku mi yang di goreng kering,
lalu disiram kuah kental dari adonan telur dan sayur – sayuran hijau. Selain itu,
udang dan daging ayam yang dipotong kecil – kecil melengkapi menu mi kering
yang sudah terkenal di Makassar.
Bagi yang suka menikmati makanan pedas Mi Titi lebih sedap
bila dicampur langsung dengan saus sambal dan cabe rawit yang sudah diramu
khusus. Untuk menikmati hidangan Mi Titi
cukup merogoh koceknya +/- Rp 14.000 - 18.000 aja. dan bertempat di Jalan Irian kota Makassar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar